literature

naskah komik Ch.2

Deviation Actions

keroroblack's avatar
By
Published:
374 Views

Literature Text

        Dengan cakar yang menganga lebar, makhluk itu menghantamkan tangannya ke arah Towa. Debu berterbangan, serpihan batu dan kerikil berjatuhan. Bebatuan dibelakang Towa rusak oleh makhluk itu. Tapi tak ada Towa. Towa berhasil berguling keluar sebelum kematian mengenainya. Meleset. Towa mencabut pedang, makhluk itu menggeram, pertarungan ulang. Towa versus monster langka.

Towa menarik nafas, makhluk itu datang lagi. Konfrontasi langsung. Makhluk itu menyerang, Towa menghindar ke sudut mati monster itu dan berhasil, lalu mengayunkan pedang ke kepala monster. Suara seperti besi beradu menggelegar. Makhluk itu menarik tangannya dan menangkis pedang Towa. Serangan Towa gagal. Kulit eksoskeleton makhluk itu setara besi. Keras. Towa melompat mundur, mencoba mencari bagian dari tubuh makhluk itu yang mungkin tak terlindungi kulit zirahnya. Ketemu. Daerah depan kepala, leher sampai ke perut, dan sela diantara kulit kerasnya. Kali ini Towa yang maju lebih dulu, mengincar kepala monster itu lagi. Makhluk itu tak mau kalah, langsung ikut maju dan mengincar kepala Towa juga. Dua serangan tersebut datang, tapi serangan monster itu lebih cepat. Tiba-tiba Towa langsung menghindar ke bawah. Serangan pertama cuma tipuan, serangan yang sesungguhnya adalah yang berikutnya. Towa mengayunkan pedangnya ke arah badan makhluk itu. Berhasilkah?

Tidak. Makhluk itu cukup pandai melindungi kelemahannya. Tangannya yang lain menahan serangan kedua Towa. Masalah. Towa terdorong ke belakang, sedikit limbung, menciptakan kesempatan yang bagus bagi makhluk itu untuk menekan Towa, dan monster itu menyadarinya. Tak ada cara lain, Towa harus melindungi diri dengan pedangnya. Berhasil, tapi Towa terdorong lagi, mungkin lebih tepatnya terpental kebelakang. Terbang. Towa menghantam tanah beberapa kali sebelum mendarat jatuh. Seluruh tubuhnya nyeri, kekuatan makhluk itu luar biasa. Tapi belum sempat Towa berdiri, makhluk itu sudah menerkam Towa. Towa sudah tak bisa menghindar lagi.

Darah pun tumpah, menggenang di tanah. Towa tertindih makhluk itu, bersimbah darah. Itu bukan darah Towa, darah itu justru berasal dari musuhnya, makhluk itu. Ternyata Towa selamat dari terkaman makhluk asing tersebut dan mendaratkan serangan. Cakar kanan makhluk itu meleset beberapa sentimeter dari kepala Towa, cakar kiri berhasil ditahan pelindung bahunya. Beruntung. Dan taringnya tak sampai pada Towa karena leher makhluk itu tertahan pedang Towa yang menembus tenggorokannya. Beruntung lagi.

Towa menyingkirkan tubuh makhluk itu darinya. Makhluk itu telah mati. Towa menang. Dengan nafas tersenggal-senggal Towa berdiri, mencabut pedangnya dari leher makhluk itu dan menenangkan diri. Tapi dingin lagi-lagi merambat dipunggungnya, aura membunuh itu masih ada. Towa menoleh ke belakang. Makhluk itu masih ada, dan kali ini, lebih banyak.

Matahari meninggi, entah sudah berapa lama sejak Towa diserang, dan ia masih bertahan. Towa berhasil membunuh lebih banyak makhluk itu, tapi sepertinya jumlahnya tak berkurang. Towa terdesak. Ia kesulitan menghadapi makhluk-makhluk itu. Dan akhirnya salah satu makhluk itu melewati serangan Towa dan menyerang balik. Cakar salah satu makhluk itu sudah berada di depan mata Towa. Tak ada keberuntungan lagi. Kali ini, Towa akan benar-benar mati.

Hanya kematian yang kini ada di mata Towa sekarang. Seiring semakin dekatnya cakar itu, semakin jelas cara matinya. Tanpa kepala. Semakin dekat dan semakin dekat lagi, semuanya seperti melamban dan semakin lamban. Dan tiba-tiba berhenti.
sorry, it's indonesian. I'm not good enough to translate it to english...

sip, chapter keduany dah jd. jika anda2 smua pny waktu luang yang sangat banyak (lagi), silakan baca... heheh...
© 2011 - 2024 keroroblack
Comments0
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In